Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘transplantasi ginjal’

Setelah tertunda hampir2 tahun karena berbagai sebab akhirnya kami memulai kembali perjalanan panjang transplantasi ginjal yang ketiga. Kami memutuskan untuk melakukannya di RSCM. Donor kami yang begitu setia menunggu selama 2 tahun menyatakan kesediaannya untuk memulai kembali proses ini. Data pemeriksaan yang sudah berusia dua tahun nyaris sudah tidak dapat digunakan lagi kecuali HLA (biaya pemeriksaan HLA donor dan resipiens plus crossmatch 2 tahun lalu sebesar Rp. 4.500.000) dan CT Scan Iliaka Resipiens (biaya 2 tahun lalu sekitar Rp. 4000.000)

Konsultasi pertama ke Profesor Endang Susalit, Dokter meminta donor untuk melakukan:

– CT Aortic Angiography abdomen (bisa dilakukan di RS. Abdi Waluyo dengan biaya Rp. 5.456.000)

– pemeriksaan darah dan urine lengkap (biaya di Prodia sebesar Rp. 2.056.000)

– radiologi BNO-IVP dan Thorax (biaya di RS. cikini sebesar Rp. 935.000)

– cross match dengan resipiens (biaya di RS. Cikini sebesar Rp. 800.000)

Untuk resipiens yang perlu dilakukan adalah:

– pemeriksaan darah lengkap (biaya sekitar Rp. 2.000.000)

– endoskopi, echography, thorax, usg abdomen (biaya sulit dipilah karena menyatu dalam satu tagihan rawat inap)

– konsultasi spesialis jantung, spesialis paru, spesialis pencernaan, ahli gizi, dan dokter gigi (biaya sekitar Rp. 400.000 per spesialis)

Setelah dipastikan seluruhnya ok, maka kamipun tinggal menghitung hari.  Direncanakan hari H adalah tanggal 8 januari. Donor akan masuk tanggal 6 januari, sementara resipien akan masuk tanggal 4 januari. Semoga semuanya lancar.

 

 

Read Full Post »

Dengan harapan menjalani transplantasi ginjal yang ketiga kami menemui tim dokter transplantasi ginjal ternama di RS. PGI Cikini. Ternyata kami mendapatkan penolakan karena tingkat kesulitan operasi akibat kedua tempat ginjal baru di rongga panggul sudah pernah digunakan (perlu diingat Keristina sudah menjalani 2 kali operasi). Kamipun menghubungi urolog RSCM. Sekali lagi mereka menyatakan tidak sanggup. Dari mereka juga kami mendapatkan gambaran bahwa pengalaman melakukan operasi transplantasi ginjal yang ketiga banyak dilakukan di Eropa dan AS. Usaha kami tidak berhenti sampai di sini. kamipun berkonsultasi dengan dokter di Singapura dan China walaupun tidak dianjurkan oleh urolog dari RSCM. Melalui email, kamipun meminta bantuan saudara kami di Belanda, untuk mendiskusikan kemungkinan transplantasi di sana. Salah satu rumah sakit di Roterdam menyatakan kesanggupan dan memiliki pengalaman melakukan tranplantasi ketiga.

Setelah kami dapat menemukan tempat di mana kami bisa melakukan transplantasi ketiga, maka faktor kedua adalah biaya. Sebagai keluarga yang tidak kaya, biaya untuk transplantasi di Eropa tidak masuk dalam anggaran kami. Jadi bagi kami, selama tim dokter menyatakan sanggup melakukan transplantasi ketiga, maka kami akan memilihnya. dan biaya yang bisa masuk dalam anggaran kami adalah dilakukan di Indonesia. Sekali lagi kami memohon tim urolog RSCM dan Cikini. Dan pendar cahayapun nampak setelah tim urolog Cikini akhirnya mau menerima Keristina untuk transplantasi yang ketiga. Itupun setelah mereka melihat begitu berat penderitaan Keristina yang berjuang mengembalikan kondisi tubuhnya agar siap menjalani transplantasi. Suhu tubuh meninggi yang terjadi selama berbulan-bulan, dua kali mengalami penurunan kandungan oksigen dalam darah, kejang yang kembali menyerang, adalah sebagian kecil penderitaan yang dialami.

Akhirnya kamipun segera meyiapkan segala sesuatunya. Sang kakak yang bersedia menjadi donor, segera kami kontak untuk melakukan berbagai pemeriksaan kesehatan.

Read Full Post »