Sengaja saya gunakan bahasa korea untuk mengucapkan selamat ulang tahun buat istriku tercinta Maria Astrid Widodo (jadi inget tadi pagi Ibu mertua telpon menanyakan kenapa di intensi misa pagi ini hanya disebutkan “Maria Astrid” kok ngga ada “Widodo” atau “Tamba” nya). Bukan tanpa sebab saya menyatakan dalam bahasa korea, karena selama pandemi ini “Meh” (panggilan sayang Maria astrid Widodo) menjadi penggemar setia drama korea. dari mulai yang ada di netflix, facebook, maupun viu. Sehingga apapun drama korea yang mulai diputar di TransTV maupun Trans7 semuanya sudah habis dibabat sampai akhir season. jadinya saya agak malas menontonnya, karena Meh pasti langsung menyampaikan “spoiler”nya.
Empat Puluh Sembilan tahun umurnya. Sebagian besar umurnya dihabiskan dengan kecintaannya membagikan ilmu kepada murid-muridnya. Karena harus mengikuti saya pindah ke Jakarta maka berakhir pula karir mengajarnya di Bandung. Sekarang, dengan jabatan barunya sebagai full-time wife and mother, maka Meh menikmati waktunya dengan membersihkan rumah, berbelanja bulanan, menikmati teh tarik, belajar bahasa korea (maksudnya nonton film korea…), pulang kampung ke Bandung, berkelana ke tempat yang hijau-hijau, dan tak lupa bersyukur atas segala yang Tuhan berikan dengan mengikuti misa online. Dan karena pandemi maka sebagian besar kegiatan tersebut dihabiskan dalam apartemen mungil kami.
Untuk ulang tahun kali ini, kado yang saya siapkan adalah cover ipad kesayangannya yang digunakan untuk belajar bahasa korea (kebetulan saya menemukan penjual cover ipad jadul tersebut di tokopedia), kemudian intensi doa yang dipersembahkan pada misa pagi harian di Katedral Bandung. dan paket kuliner yang baru akan datang siang nanti. lumayanlah yaaa……
Leave a comment